Semua orang tahu akhirnya, tetapi apakah Anda tahu awalnya?
Sebelum melanjutkan. Perlu Anda ketahui bahwa buku ini telah launching sejak 11 November 2019 lalu. Banyak Artis Artis. Tokoh, Pejabat, Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Pengusaha, Ibu Rumah Tangga, Akademisi, Ustadz, dan masyarakat luas yang rela nunggu hingga 2 bulan lamanya untuk ikutan Pre Order.
Namun, penantian mereka tidak sia-sia.
Berikut ini adalah Testimoni Cinta dari mereka…
“Buku ini benar-benar mengajak Sherly berpetualang dalam pikiran sendiri, memvisualisasikan setiap moment bersejarah yang digambarkan dalam buku ini. LUAR BIASA, Risetnya mendalam sekali!“
– Sherly Annavita, Milenial Influencer –
“Terima Kasih, saya sudah terima bukunya. Buku tentang Diponegoro ini selalu menarik. Saya sendiri termasuk salah satu yang paling menyukai cerita Perjalan & perjuangan Sultan Abdul hamid, yang kita kenal dengan Pangeran Diponegoro”
– Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta –
“Ini Novel cocoknya jadi film. Full tauhid dan semangat perjuangan. Ternyata Pangeran Diponegoro way beyond dan way bigger dari pelajaran sejarah yang selama ini kita tahu. Baca sampe akhir!“
– Arie Untung, Artis –
Enam tentara elit Kesultanan Turki menyebrang ke Nusantara. Misi mereka: untuk membayar hutang sejarah dari zaman Sultan Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel. Orang-orang Turki memanggilnya “Janissary” tetapi kita mengenalnya dengan nama lain.
Ini adalah kisah tentang salah satu peluang hilangnya sejarah terbesar dan pengkhianatan yang menghancurkan jutaan jiwa. Ini adalah kisah seorang pejuang kemerdekaan dan kelompok pengikutnya yang akan menjadi salah satu pasukan paling ditakuti di dunia.
Berdasarkan peristiwa sejarah Nusantara – Janissary Kesultanan Turki yang bertarung dan mati di Indonesia.
Sejarah yang harus dibaca. Dapatkan Sekarang!
SINOPSIS
“Lihat Paman! Lihat sedulur sekalian!”, seru Sang Pangeran yang tiba-tiba memutar kendali kudanya sambil mengacungkan tangan ke arah Puri yang dikerumuk api.
“Kediaman kita telah terbakar! Dan tiada lagi tersisa tempat bagi kita di atas bumi ini! Maka mari kita semua mencari tempat untuk diri kita di sisi Allah!”
“Kami bersama Anda, Kangjeng Pangeran! Pejah gesang fii sabilillah!”, sambut para pengikut.
“Dan demikian pula kalian, para Janissary terakhir?”, tanyanya meminta penegasan disela ringkik Gentayu yang telah hendak berpacu namun dikekang.
“Tentu, Pangeran… Kita adalah kaum, yang apabila bumi menyempit bagi kita, maka langit yang akan meluas untuk kita! Hiyaaaa!”, seru Nurkandam Pasha sambil melecut kudanya. Sang Pangeran tersenyum mantap, dan sekali dia lepaskan kekang Gentayu, dua lompatan kuda itu senilai tiga kali loncatan kawanannya.
“Hiyaaa… Hiyaaa…”, serempak yang lain turut berpacu dan turangga-turangga terbaik dari Tegalreja itu berlari ke arah terbenamnya mentari sebelum membelok ke selatan menyusur tepian Kali Bedhog.
Sejak senja yang gerah, Rabu 5 Dzulhijjah 1240 Hijriah, salah satu perang sabil paling berdarah di Nusantara itu telah pecah.
Berapa harga yang pantas untuk novel bersejarah ini?
Berapa Harganya ?
350.000
Tapi Karena sedang PROMO ke 2:
“Diskon 40%”
menjadi :
250.000
hanya Rp. 175.000
Seberapa Banyak BONUS yang Anda dapatkan ketika Anda pesan buku ini?
- GRATIS DVD PARENTING NABI, Senilai 350.000
- GRATIS EBOOK EXCLUSIVE “QURANIC PARENTING”, Senilai 150.000
- GRATIS EBOOK EXCLUSIVE “MY DAD MY FIRST LOVE”, Senilai 150.000
- GRATIS EBOOK EXCLUSIVE “RUMAH TANGGA ROSULULLAH”, Senilai 150.000
TOTAL BONUS SENILAI 800.000 GRATIS untuk Anda!
GARANSI
- Packing rapi dan aman.
- Pengiriman Cepat. H+2 Resi Sudah pasti keluar. Gak keluar ongkir Anda GRATIS!
- Kalau ada kenapa kenapa boleh Return. Ongkir return bolak balik kami tanggung.
- Ada kesulitan kami pandu via telephone.
- Harga Diskon dan Bonus hanya berlaku selama masa promo.
- Order dan pembayaran sebelum jam 12 Siang, pesanan Anda dikirim di hari yang sama.
- Pemesanan Al Quran hanya melalui Online. Silakan Klik “Saya Mau Dong!” untuk pesan melalui CS Kami.
…
Karena Promo Diskon dan Bonusnya Terbatas 🙂
Yuk, Isi Form Pemesanan Sekarang! 😉
Caranya Klik “Saya Mau Dong!“
